MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
Disusun
oleh:
Nama
: Widya Fitri Adilia
NPM
: 17611387
FAKULTAS SASTRA INGGRIS
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dewasa ini, jarang
ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali tentang apa yang
menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat hanyalah orang yang
sementara bengong memikirkan penyebab kegagalan dalam usahanya, bahkan ada
orang yang sampai stress memikirkannya.
Penulis mencoba
mengklarifikasi kembali materi kuliah Manajemen Kewirausahaan tentang beberapa
hal yang menyangkut wirausaha. Baik dari pengertian wirausaha hingga penyabab
keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan usaha. Karena tentu setiap orang
yang melakukan usaha pasti menginginkan hasil yang labih atau maksimal, bahasa
lainnya adala mengahrapkan keuntungan yang besar.
Dalam makalah ini,
banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam memulai usaha hingga apa yang
kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana atau dapat kita raih. Dan
kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
·
Rumusan
Masalah:
a. Apa pengertian kewirausahaan?
b. Apa yang musti dilakukan dalam menjalankan
usaha untuk meraih keuntungan yang maksimal?
c. Apa penyebab keberhasilan dan kegagalan
dalam kewirausahaan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian.
Kewirausahaan berasal
dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul,
berbudi luhur, berani dan berwatak agung.
Usaha berarti
perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara
etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Di dalam kamus besar
bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk
baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya.
Wira usaha bisa juga
dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam mengenali
usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,menerapkan cara kerja
tekhnologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Wira usaha itu
mengarah pada orang yang melakukan suatu uasaha atau kegiatan sendiri dengan
segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang yang melakukan sesuatu usaha
atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dia harus mengeluarkan segala
potensi yang dimilikinya dalam melakukan sesuatu usaha atau kegiatan. Sedangkan
kewirausahaaan menunjuk atau mengarah kepada sikap mental yang dimiliki oleh
seorang wirausaha didalam melaksanakan suatu usaha atau kegiatan.
Wira usaha mengarah
kepada orang yang melakukan usaha sedangkan kewirausahaan adalah mengara kepada
sikap, cara mental seseorang melakukan sesuatu (usaha).
Wira usaha adalah
seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelolah,
mengatur serta mengendalikan semua usahanya.
Kewirausahaan adalah
suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru yang sangat
bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain (masyarakat).
Kewirausahaan adalah
mental dan jiwa yang aktif serta sikap berusaha meningkatkan hasil karyanya
dalam arti meningkatkan penghasilan.
Menurut Robin (1996).
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan
sumber daya yang mereka kendalikan.
Kewirausahaan adalah
proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
Kewirausahaan adalah
proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal jasa dan resiko, serta menerima balas jasa, kepuasan dan
kebebasan peribadi.
Instruksi Presiden
No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara
kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.
Inovasi adalah
mencari cara atau model baru agar orang tertarik tanpa menambah biaya.
Ada 6 hakikat penting
kewirausahaan:
Ø Suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat kiat proses dan hasil bisnis.
Ø Suatu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Ø Proses penerapan
kreatifitas dalam memecahkan persoalan.
Ø Suatu nilai yang
diperlukan untuk start up fase (memulai suatu usaha).
Ø Suatu proses
dalam mengarjakan sesuatu yang baru
(creative dan innovative). Suatu yang berbeda dan bermanfaat yang memberikan
nilai lebih.
Ø Usaha menciptakan
nilai tambah dengan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara yang berbeda
untuk memenangkan persaingan.
B. Proses Kewirausahaan.
Proses kewirausahaan
adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
Ada 4 manfaat
kewirausahaan:
Ø Memperkuat
pertumbuhan ekonomi.
Ø Meningkatkan
produktifitas.
Ø Menciptakan
tekhnologi (produk dan jasa baru).
Ø Mengubah dan meremajakan
persaingan pasar.
Ekonomi yang dimaksud
disini adalah:
Ø Tanah yang subur
bagi wira usahawan.
Ø Bagaimana kemampuan
seseorang dalam rangka menghasilkan barang sehingga lebih meningkat.
Ø Karena tenaga
manusia susah digunakan.
Ø Melakukan revew
pada suatu produk.
C. Peluang Usaha.
Titik fokus dalam
kegiatan kewirausahaan (berwirausahawan) adalah apakah seseorang melihat
peluang usaha disekitarnya. Peluang usaha ini akan dibagi dalam 3 pembahasan
(kelompok):
1. Dua aspek besar peluang usaha.
2. Tiga sumber utama peluang, diantaranya:
a. Perkembangan tekhnologi.
b. Perubahan politik.
c. Perubahan sosial atau demokrasi (budaya
kebiasaan).
3. Bentuk lain dari peluang usaha adalah
organisasi baru, pasar baru, pasar bisnis baru.
1. Perubaha
teknologi merupakan sumber penting dalam kewirausahaan karena
memungkinkan untuk mengalokasikan suber daya dengan cara yang berbeda dan lebih
potensial. Caranya: a. faximile, b. surat, c. telephone.
Email ternyata lebih
produktif dalam mengirim informasi dibandingkan dengan tipe lain atau bentuk
lain, sehingga penemuan internet ini memungkinkan orang membuat kombinasi
sumber daya baru yang disebabkan oleh perubahan teknologi.
2. Perubahan politik atau kebijakan terkadang
menjadi sumber peluang kewirausahaan karena perubahan tersebut memungkinkan
kombinasi sumber daya agar lebih produktif.
3. Perubahan sosial atau perubahan dimokrasi
itu meksudnya adalah struktur demokrasi mempengaruhi pola usaha.
Ada empat langkah
untuk memulai kewirausahaan yaitu:
1. Mengenali peluang usaha.
2. Optimalisasi potensi diri (memberdayakan
kemampuan).
3. Fokus dalam bidang usaha.
4. Berani memulai.
Shami berkata bahwa
peluang itu ada disekeliling kita, hanya saja tidak semua orang dapat melihat
peluang itu sebagai peluang. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih
mengenai:
1. Informasi dan pengetahuan.
2. Penemuan peluang.
D. Hubungan Sosial.
Hubungan sosial
adalah sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi interaksi
antara dirinya dengan orang lain, olehnya itu kualitas dan kuantitas dalam
iteraksi sosial akan lebih memungkinkan individu membuat kelompok usaha.
Ada lima informasi
penting yang dibutuhkan dalam memulai usaha, yaitu:
1. Informasi mengenai lokasi usaha.
2. Informasi potensi dasar.
3. Informasi sumber modal.
4. Informasi kerja (sumber daya manusia).
5. Cara pengorganisasiannya.
Optmalisasi potensi
diri (kemampuan seseorang) setelah mengenal peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi
diri: keunggulan kompetitif (kompetensi bersaing) apa yang saya miliki (apa
saja yang sering terjadi pada masyarakat) kita yang trend pada saat itu akan
tetapi kalau kita miliki dan membuat inovasi baru maka kita tidak akan sulit
bersaing di pasar selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki
maka masih perlu mngoptimalkan aspek motifasi dan kepribadian.
Menurut Peter Ducker,
seorang pakar kewirausahaan, mengatakan bahwa, dalam memulai sebuah usaha atau
inovasi, maka disaranan berfokus atau memfokuskan memulai dari hal yang
terkecil hingga ke yang terbesar berdasarkan dari sumber daya yang dimiliki.
Apabila seseorang
ingin membuka usaha, maka pengusaha tersebut harus memfokuskan pada sautu usaha
walaupun yang lain ada, dan yang lain dijadikan sebagai penunjang saja.
Berani memulai usaha
karena dalam dunia kewirausahaan merupakan sesuatu ketidakpasrian sememntara
informasi yang dimiliki oleh orang yang ingin memulai usaha sedikit
dikategorikan orang gila dan berani mengambil resiko adalah sangat perlu
dilakukan.
INOVASI
DAN PERILAKU INOVATIF
A. Pengertian Inovasi.
Kata inovasi pertama
kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang sebagai kreasi dan
implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu
juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi.
Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat
merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem baru.
B. Ruang Lingkup Inovasi.
Ruang lingkup inovasi
dalam organisasi bergerak mulai pengembangan dan implementasi ide baru yang
mempunyai dampak pada teori, praktek, produk atau segala yang lebih rendah
yaitu perbaikan proses kerja sehari-hari dan desain kerja.
Penelitian inovasi dalam suatu
organisasi dapat dilakukan dalam tiga level:
1. Level individu.
2. Level kelompok (bagian terkecil dari
sebuah oraganisasi).
3. Level organisasi (rumpun dari kelompok dan
individu).
Ada dua macam
inovasi:
1. Inovasi radikal, yaitu dilakukan dengan
skala besar dan yang melakukan adalah para ahli dibidangnya dan biasa dikelolah
oleh depertemen penelitian dan pengembangan.
2. Inovasi inkremental, yaitu dilakukan
dengan skala kecil dan yang melakukan adalah para karyawan atau staf. Mengapa
inovasi dibagi? Agar lebih kreatf dan efisien.
Ada dua fungsi
inovasi:
1. Inovasi tekhnologi (persaingan produksi).
2. Inovasi administrasi (proses).
C. Pelaku Inovatif.
Menurut pakar
kewirausahaan yang bernama Mess dan Farr, dia mengatakan bahwa semua perilaku
individu yang diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan, dan mengaplikasikan
hal-hal baru yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi.
Ada dua dimensi yang
mendasari perilaku inovatif:
1. Kreatifitas.
Setiap individu apa
yang dia lakukan dalam menuangkan gagasannya dia harus kreatifitas (cekakan,
flexibel).
2. Pengambilan resiko.
Setiap orang yang
melakukan sesuatu, dia harus siap menanggung apapun atas setiap keputusannya.
D. Tujuan Kewirausahaan.
a. Meningkatkan jumlah wiarausaha yang
berkualitas.
b. Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang tangguh
dan kuat terhadap masyarakat.
c. Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat.
d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan
ke mampuan berwiarausaha dikalangan
masyarakat.
E. Sasaran Kewirausahaan.
a. Intstansi pemerintah, BUMN, organisasi
profesi dan kelompok masyarakat.
b. Pelaku Ekonomi Pengusaha kecil, Koperasi.
c. Genersi Muda : Anak anak putus sekolah,
calon wirausahawan.
F. Manfaat kewirausahaan.
a. Menambah Daya Tampung tenaga Kerja.
b. Sebagai Generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, Pemeliharaan lingkungan dan
kesejahteraan.
c. Memberi contoh bagaimana bekerja keras,
tekun dan memiliki pribadi unggul yang patut diketahui.
d. Mendidik
karyawan jadi orang mandiri, disiplin, tekun,jujur dalam menghadapi pekerjaan.
e. Mendidik masyarakat hidup efisiensi dan
sederhana.
G. Keuntungan kewirausahaan.
a. Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos
dalam perusahaan.
b. Terbuka peluang untuk memperoleh
manfaat dan keuntungan secara maksimal.
c. Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh.
d. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat
dalam usaha.
e. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan
usaha yang dikehendaki.
H. Kelemahan kewirausahaan.
a. Tanggung jawab sangat besar dan berat
didalam menghadapi permas alahan bisnis.
b. Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
c. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan
memiliki resiko yang sangat besar.
I. Ruang Lingkup.
a. Lapangan Agraris.
b. Lapangan Peternakan.
c. Lapangan Perkebunan.
d. Lapangan Pemberi jasa.
e. Lapangan Pertambangan dan Energi.
f. Lapangan Industri dan Kerajinan.
J. Memahami Karakteristik Wirausahawan:
a. Sikap dan perilaku disiplin.
b. Komitmen yang tinggi.
c. Jujur.
Sikap dan perilaku
disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang dialam
kewirausahawan. Menurut Murfty dan Peck bahwa guna mencapai sukses dalam karir
seseorang harus dimulai dengan kerja keras, penampilan yang baik, keyakinan
diri, membuat keputusan yang tepat, pendidikan, dorongan ambisi dan pintar
berkomunikasi.
Komitmen adalah tegas
dalam memilih sesuatu berpendirian teguh. Seorang kewirausahawan harus memiliki
komitmen yang tinggi terhadap tugasnya.
Jujur dalam
berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya atau
seperti apa adanya.
Meunurt Masykur ada
sembilan karakteristik wirausahawan, yaitu:
a. Keinginan untuk berprestasi.
b. Keinginan untuk bertanggung jawab.
c. Preferensi pada resiko menengah.
Cepat (tanggap)
terhadap resiko yang terjadi, resiko aapun itu, dan meminimalisir resiko itu
agar tidak menjadi resiko yang tinggi (menengah).
d. Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Selalu berfikir
optimis dan berbuat secara optimal dari yang dia lakukan.
e. Rangsangan untuk umpan balik.
Setiap apa yang ita
lakukan tidak mesti mengharap akan imbalan namun dalam wirausahaan semestinya yang
dilakukan pantas untuk mendapatkan imbalan.
f. Afaktifitas enerjik.
Membangkitkan
semangat salam bekerja, menjadikan pekerjaan sebagai sahabat dan makanan pagi,
bekerja keras dan pantag untuk menyerah.
g. Orientasi ke masa depan.
Selalu erfikir untuk
maju, tidak menyerah dengan keadaan dan mampu melihat masa depan dengan
penerawangan positif.
h. Keterampilan kepada keorganisasian.
Menciptakan sesuatu
yang baru dan menjadikan sesuatu itu lebih baik dari yang sebelumnya.
i. Sikap terhadap uang.
Segala sesuatu yang
dilakukan dalam organisasi bernilai uang, jauh dari kerugian, karena dalam
organisasi atau berwirausaha uang sangat berperan didalamnya.
K. Delapan akibat yang diterima orang tidak
jujur dalam berwirausaha
a. Tidak dipercaya oleh masyarakat konsumen.
b. Menjadi rendah diri dan rasa malu.
c. Mudah tersinggung dan emosi.
d. Cepat iri dan dengki.
e. Suka dendam.
f. Selalu berperasangka buruk dan dusta.
g. Tidak punya teman.
h. Kehancuran dalam usahanya.
L. Ciri-ciri Wirausahawan
a. Percaya diri adalah percaya terhadap
kemampuan yang ada pada diri sendiri,atau percaya pada kemampua yang kita
miliki
b. Berorientasi tugas dan hasil segala sesuatu
yang dilakukan, kita harus berfikir bahwa ada nilai tambah dari apa yang kita
lakukan dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
c. Pengambil resiko, maksudnya, seorang
wirausahawan harus berani emngambil resiko, dari apa yang telah dia lakukan dan
dia putuskan, dia harus berani menerima resikonya, baik itu resiko berupa
keuntungan maupun kerugian.
d. Kepemimpinan, maksudnya dalam berwira usaha
pemimpin merupakan pengambil keputusan.
e. Keorisinilan,maksudnya, masih dalam
kondisi apa adanya,masih asli.
f. Berorientasi kemasa depan, maksudnya
selalu brfikir untuk maju.
g. Jujur dan tekun, jujur dalam melakukan
usahanya, mengatakan yang sebenarnya,dan bersngguh-sungguh dalam melakukan
usahanya.
M. Watak Kewirausahaan
a. Keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme.
b.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, enerjik, dan memiliki
inisiatif.
c. Memiliki kemampuan mengambil resiko dan
suka pada tantangan.
d. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, dan suka
pada kritik yang membangun.
e. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibbel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
f. Persepsi dan memiliki cara pandang atau
cara fikir yang berorientasi pada masa depan.
g. Memilki keyakinan bahwa hidup itu sama
dengan kerja.
N. Tujuh Pemikiran Kreatif dalam Kewirausahaan
a. Selalu bertanya, dalam rangka mendapatkan
inovasi-inovasi yang baru dan untuk mendapatkan pengalaman baru seputar usaha
yang sedang digeluti.
b. Selalu menantang kebiasaan, tradisi-tradisi
atau kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam suatu organisasi,kita senantiasa
merubah untuk mendapatkan yang lebih baik sehingga menjadi tantangan kebiasaan.
c. Mencoba untuk melihat masalah dari
perspektif yang berbeda, melihat persoalan dari sudut pandang yang berbeda,
menarasikan persoalan yang berbeda, dari itu jika disamakan akan meghasilkan
jalan keluar yang lebih baik.
d. Menyadari kemungkinan banyak jawaban
ketimbang satu jawaban yang benar,apabila ada pertayaan (pertanyaan-pertanyaan)
yang dihadapi,kita dituntut untuk memberikan sumbangsih selama pemikiran itu
masuk akal.
e. Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai
jalan untuk mencapai sukses, setiap peristiwa atau masalah harus berfikir
positif terhadap siapapun,serta apapun masalah dan dalam kondisi apapun itu.
f. Mengkorelasikan ide-ide atau menggabungkan
ide atau gagasan yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan
inovasi.
g. Memiliki keterampilan helikopter kemudian
memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah,memiliki kemampuan untuk bangkit,
hidup lebih rutin,baik, dari kebiasaan yang biasa dijalani.
KEBERHASILAN
DAN KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
A. Keberhasilan Kewirausahaan
a. Kerja keras.
Dalam menjalankan
usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha
apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan
tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai makhluk
sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari
itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.
c. Penampilan yang baik.
Penampilan adalah
cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk
menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang
dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e. Pandai membuat keputusan.
f. Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan
dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan
dari produk-produk yang dibuat.\
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah
mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
B. Kegagalan Kewirausahaan
a. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan
disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan
itu ada karena kurangnya dana.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan
kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya.
c. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan
matang.
Dalam berwirausaha,
merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha
yang sedang digeluti (diteliti).
Terkait dengan
penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk
tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha
atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.
C. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan
Usaha
a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan
kita harus dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.
c. Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e. Pelayanan yang kurang baik.
f. Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i. Menyamakan perusahaan sebagai badan
sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau
badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia
jelas irit.
j. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera
konsumen.
l. Sulit memisahkan antara harta pribadi
dengan harta perusahaan.
m. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang
matang.
n. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal
pinjaman.
o. Banyaknya piutang ragu-ragu.
p. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam
melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Kewirausahaan berasal dari kata wira
dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur,
berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan
bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk
baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya.
Usaha berarti
perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara
etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995,
kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi,
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang baik dan keuntungan yang lebih besar.
Kata inovasi pertama
kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang sebagai kreasi dan
implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu
juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi.
Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat
merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar